Jumat, 30 Maret 2012

Jujur Itu Emas

Ada sabuah kisah ... bahwa konon pada suatu hari, iblis telah meghadap Allah, lalu menyerahkan surat yang berisikan perletakan jabatannya, dari tugas2 rasminya yaitu bagi menyesatkan manusia. Lalu iblis mengatakan: “Hamba sudah tak sanggup lagi menggoda manusia, wahai Gusti Yang Mulia”. Allah kemudian bertanya, “Hai iblis kenapa engkau lakukan ini? Apa alasanmu mau segera meletakkan jabatan, sedang jabatan kamu itu adalah `tetap dan tanpa pencen2.” Iblis menahan nafas panjang, sebelum akhirnya menjawab, ”Hamba sudah tidak tahan lagi Yang Maha Mulia.” Iblis terus mengatur nafasnya yang tidak karuan, seperti ada sesuatu yang membuatnya kecewa, yang sudah lama tersekat dikerongkongnya sejak ribuan tahun lalu dan mau saja dilkeluarkan semahu2nya. “Perasaan hamba sudah tidak karuan, fisik dan mental tertekan habis dengan ulah manusia2 zaman sekarang, wahai Padukaku.” ujarnya lagi.
Iblis kemudian terlihat mulai menenangkan dirinya. “Bagaimana hamba tidak tertekan Padukaku Yang Mulia.” kali ini mimik-mukanya serius. “Ada Hakim yang seharusnya menegakkan hukum, malah terlibat korupsi berjuta-juta.”

“Ada menteri yang `tong-kosong`, berperut gendut menghabiskan uang rakyat, bekas menteri pula berpoya2 duit hasil laku tidak amanah”
“Ada Yang Berhormat itu pula sibuk melarikan istri orang dan pasang dua tiga bini”
“Anggota Mahkamah Agung pula udah terbelenggu kuasanya dekat korupsi dan konspirasi.”

” Kalau Anggota Dewan, usah ditanyalah Paduka, sebagian mereka masih sibuk dan resah gunakan kekuasannya sana sini, ada tu hobinya berplesiran keluar negeri pakai uang rakyat dengan dalih mencari liburan.” “Sebagian mereka pula masih terus dengan agenda menipu rakyat, dan sebagian lain pula ada yang sedang asyik bergelumang memeras pengusaha”
“Ada pulak tu tokoh ulama yang janggutnya saja udah panjang memutih, sebagian mereka juga dikenal sebagai ustadz, yang mahir menggunakan ayat2 Al-Quran aje udah macam air, yang semestinya jadi ikutan umat, eh…malah melakukan pelanggaran seperti pengikut Nabi Lut.”
Iblis menggeretukkan geliginya, mengeleng2kan kepala pertanda memendam muak luar biasa.
“Hamba khawatir Padukaku Yang Mulia” sambungnya lagi selepas beberapa ketika mengambil nafas.
“Hamba benar2 khawatir justru hamba pula yang tergoda oleh manusia.” Dan demikianlah tautan dari email yang saya terima pada pagi itu dan dibenak saya tetap terselubung misteri, tentang tujuan teman sy mengirimkan email tersebut kepada saya.
`Moral of the story`, jadi jelaslah, apabila sesaorang yang berstatus pemimpin itu, yang seharunya jadi `role model`, dan bila ia tidak memiliki akhlak yang `karimah`, maka keburukannya berpotensi menjadi ikutan dan berpotensi berbahaya mengoncangkan sendi2 kehidupan bermasyarakat.
Apa yang menjadi tuntutan, adalah akhlak yang fitrah, moral yang suci, yang melahirkan sifat2 terpuji, yang jauh dari sikap hina dan tercela, yang menghadirkan kejujuran dan membuang jauh kedustaan, yang mampu menghadirkan amanah serta menjauhkan penghianatan, yang menghadirkan kesejahteraan, kesantunan dan menjauhkan kesewenang2an. Jujur itu Emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar